Kelurahan Karangketug Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan merupakan wilayah dengan luas sawah sebesar 56 Ha yang biasa ditanami padi. Meskipun berada diwilayah perkotaan namun petani juga memiliki ternak sapi namun kebanyakan limbah perternakan tidak memanfaatkan kotoran ternak sehingga mengakibatkan pencemaran lingkungan.
Berdasarkan profil Kelurahan Karangketug jumlah sapi 120 ekor dan domba 128 sehingga menghasilkan limbah kotoran ternak dan sangat mengganggu baik bagi warga masyarakat pada umumnya dan lingkungan sekitarnya. Satu ekor sapi setiap harinya menghasilkan kotoran berkisar 8 – 10 kg per hari atau 2,6 – 3,6 ton per tahun atau setara dengan 1,5-2 ton pupuk organik sehingga akan mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan mempercepat proses perbaikan lahan.Pada feses sapi terdapat berbagai kandungan unsur hara yang bermanfaat besar untuk menutrisi tanaman sehingga pertumbuhan tanaman akan lebih optimal. Feses sapi yang selama ini menjadi limbah di masyarakat dapat dipergunakan sebagai pupuk organik yang menunjang partumbuhan tanaman. Hal ini sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh kelompok tani, namun sebagian besar belum mengetahui cara pemanfaatannya.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu adanya penyuluhan pada kelompok terkait pemanfaatan feses sapi sebagai pupuk organik padat di kelompok tani Karang Ketug Jaya Kelurahan Karangketug Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan. Rancangan penyuluhan ini diharapkan dapat membantu petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk dalam kegiatan budidaya tanaman padi sehingga mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia yang semakin mahal.
Dari hasil penyuluhan ini, petani diharapkan mampu mengaplikasikannya pada tanaman padi. Selain masalah limbah feses sapi yang teratasi, pemenuhan pupuk pada tanaman juga dapat tercukupi.